2 My Stories for You
Cerita yang akan saya ceritakan adalah cerita mengenai 2 tokoh yang sangat menginspirasi saya sejak masa kecil saya. Saya sendiri tidak kenal secara langsung kedua tokoh ini secara personal.Tapi kedua tokoh ini adalah orang-orang yang secara langsung telah memengaruhi kehidupan kedua orang tua saya.
1. “Han Fung”
Keluarga saya adalah keluarga yang tinggal di kota Tulungagung.Keluarga saya sudah tinggal di kota Tulungagung semenjak zaman kakek buyut saya.Ayah saya oleh karena itu, tumbuh dan tinggal di kota Tulungagung. Namun, untuk SMP ayah saya memutuskan untuk tidak bersekolah di suatu SMP di Tulungagung.
Ia memutuskan untuk mencoba mendaftarkan diri di sekolah favorit di Malang yaitu SMAK Kolese Santo Yusup.Sekolah ini adalah sekolah yang terkenal akan akademis nya, dan juga basketnya.Di sekolah seperti inilah biasanya terasa budaya “persaingan” yang kuat antara murid-murid.Akademis maupun prestasi olahraga sangatlah sesuatu yang dijadikan bahan pembanding satu sama lain.
Ayah saya syukurnya diterima, dan akhirnya dapat bersekolah di SMAK Kolese Santo Yusup atau biasa disebut “Hua Ind”. Di sinilah ayah saya bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Han Fung.Dari awal, sudah terlihat bahwa Han Fung tidak seperti anak-anak yang lain.Sangat unik,kreatif,tidak senang dengan peraturan.Han Fung sering terkena masalah dengan guru-guru maupun dengan pihak sekolah sendiri.
Tapi sudah pasti, apapun yang melibatkan Han Fung atau dilibatkan oleh Han Fung pasti berubah menjadi komedi. Itulah kenapa Ayah saya cepat menjadi teman baiknya hingga sekarang. Sebagai contoh, dia akan membuat makanan yang didalamnya diisi dengan banyak sekali sambal dan cabe-cabean, disembunyikan atau dibungkus ke dalam makanan tersebut.Lalu, makanan tersebut disebar ke anjing liar dan kucing liar di area sekolah.Semua hewan liar tersebut pada akhirnya selalu lari bila Han Fung terlihat.Dia akan mengambil kucing liar dari jalan, menyukur semua bulunya, menyemir seluruh badan kucing tersebut lalu memotong kumisnya, tanpa alasan yang jelas. Dia akan pergi ke kuburan jam 2 malam membawa kain putih lalu ditaruh di atas pohon memakai tongkat lalu digoyang-goyangkan selama berminggu-minggu.Alhasil, adanya legenda kuntilanak yang ramai di area tersebut karena Han Fung. Mengerjain guru, teman-teman,dll.
Ada suatu energi khusus yang dimiliki oleh Han Fung, yang membuatnya sangat unik dibandingkan orang lain. Sesuatu yang sangat mirip dengan beberapa karakter manga-manga favorit saya yaitu Lutfy dan Naruto Uzumaki

Menurut Charlie Chaplin, kehidupan adalah sebuah tragedi dalam close-shot, namun sebuah komedi dalam long-shot. Namun menurut saya, bagi karakter-karakter seperti Naruto, Lufty, maupun Han Fung, “The Present”, atau masa sekarang adalah komedi.Keseluruhan hidup adalah komedi.

Singkat cerita, datang waktu untuk sebuah IQ-Test dilakukan di Hua-Ind.Hasil yang didapatkan Han Fung adalah 80. Hanya 5 point di atas batas tidak normal.Hal ini tentunya memperparah reputasinya oleh guru-guru.Banyak guru yang mengatakan bahwa Han Fung nantinya tidak akan sukses dan hanya akan memiliki kehidupan atau karir yang biasa atau rata-rata.
Lulus dari SMA,dia tentunya mulai dihadapkan dengan kenyataan kehidupan.Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ia memutuskan untuk bernekat bersekolah ke Jakarta.Dia meminjam uang ke pamannya untuk pendaftaran ke program studi kedokteran di suatu universitas kecil yang baru saja buka.Di Jakarta,setelah uang pendaftaran itu dibayar,dia tidak mempunyai uang sama sekali. Tidak ada uang makan, tempat tinggal, tidak ada apa-apa.Entah bagaimana, ia berhasil mendapatkan pekerjaan,dan memakai uang hasil kerjanya untuk membiayai sekolah kedokterannya tersebut serta hidup yang sangat minim.
Di titik sekarang ini, dia ternyata adalah dokter spesialis yang terkenal di Jakarta.Memegang posisi di rumah sakit mewah di Jakarta, dan merupakan langganan dari pebisnis dan konglomerat Jakarta.
Cerita teman Bapak saya ini sangatlah unik menurut saya karena sangat berbeda dengan “jalan kesuksesan” yang dianggap normal oleh masyarakat umum.Bahwa seseorang itu pintar, rajin belajar, dan berjalan “lurus” seumur hidupnya.Nosi ini terutama ada di universitas yang kuat akademisnya seperti ITB.Tentunya, Han Fung juga bekerja sangat keras untuk mencapai kesuksesannya, namun ada sesuatu yang sangat unik dari perjalanannya yang belum bisa saya jelaskan secara konkret. Dalam perjalanannya itu, dia masih orang yang sama bertahun-tahun lalu.Kehidupan masih merupakan komedi baginya.Hasilnya adalah ada suatu kreatifitas dan resiliensi yang dimilikinya karena dia hidup di masa sekarang ini, “the present”, dia realistis, dan fokus maju kecil-kecil setiap harinya, dan akhirnya ternyata dia telah melangkah jauh secara tidak sadar.
Ceritanya teman Ayah saya ini mengingatkan dengan karakter dari salah satu film favorit saya, Forrest Gump.

Saya rasa pesan akhir yang ingin saya bawakan di cerita ini adalah sebuah quote oleh Alan Turing yaitu….

2. Oh Kim Soon
Kakak saya yang pertama tidak dilahirkan dengan anugrah kesehatan.Dia memiliki kondisi yaitu skoliosis yang tergolong parah. Oleh karena itu, sejak masa kecil dia telah beberapa kali menjalani operasi tulang belakang di Penang,Malaysia. Dokter yang bertanggung jawab atas pengobatan kakak saya ini bernama Prof. Dr. Oh Kim Soon.
Profesor Oh berpenampilan sangat sederhana.Orangnya ramah dan baik.Namun dia juga sangat mahir dalam bidangnya.Dia lulusan dari Jerman, spesialisasi tulang belakang. tapi lebih dari itu, dia bukan menjadi dokter demi uangnya.Tampak bahwa Dr. Oh sungguh peduli pada orang-orang di bawah perawatannya, dan dia memang sungguh suka apa yang dia lakukan, pekerjannya. Di ruangan dokter nya, temboknya penuh dengan pajangan pasien-pasiennya yang ia telah berhasil sembuhkan.Selain itu, ia juga sangat pengertian dan sabar pada orang-orang dekat dari pasiennya, yaitu di kasus kakak saya adalah Ibu saya sebagai pendamping.
Pada suatu hari, kakak saya dijadwalkan untuk operasi.Operasi berjalan dengan lancar, namun hanya sekitar sampai 1 jam setelah operasi, kakak saya malah mengalami regresi. Kaki dari kakak saya dari sebelumnya normal, malah tidak bisa digerakkan lagi termasuk jari-jari kakinya.Tampaknya operasi barusan yang dikira sukses ternyata menyentuh syaraf. Pada titik ini, ibu saya secara mental sudah di titik terendah.Berhari-hari minimal sampai tidak tidur, kemudian juga dengan beban mental melihat kakak saya yang dalam kondisi terpuruk. Mendengar Dr. Oh yang menyarankan operasi lagi, ibu saya benar-benar kalut.Selain kondisi kesehatan kakak saya dan resiko dari operasi lagi, biaya juga menjadi sesuatu yang membebani pikiran kedua orang tua saya. Biaya yang keluarga saya sudah keluarkan sudah sangat banyak sebab operasi memang kompleks dan telah beberapa kali.
Tapi tiba-tiba, Dr. Oh melakukan sesuatu yang sampai sekarang masih membekas di pikiran kedua orang tua saya.Operasi yang akan dilakukan ini akan digratiskan, semua biaya ditanggung oleh Dr. Oh.Dia merasa bertanggung jawab atas regresi yang dialami oleh kakak saya, dan juga merasa kasihan dengan kedua orang tua saya.Kedua orang tua saya langsung berterima kasih, dan ibu saya juga menangis.Operasi kedua sukses, dan kakak saya bisa berjalan lagi. Selain itu, untuk checkup-checkup selanjutnya Dr. Oh juga menolak untuk memungut biaya.
Kebaikan Dr. Oh masih membekas di kedua orang tua saya.Kakak saya yang kedua,juga berambisi menjadi dokter karena Dr. Oh.Ia hingga sekarang masih tetap melanjutkan pekerjannya dengan semangat.Di usianya yang tua, ia masih melakukan operasi di jam hampir pagi, dan di jam 5 pagi sudah berada di rumah sakit lagi dari rumah.Menurut saya, orang-orang seperti ini-lah yang benar-benar merupakan garam dunia. Ia tidak melakukan pekerjannya hanya demi uang,namun benar-benar merasakan panggilan untuk mengabdi dan melayani.Ia merasa ingin untuk berkontribusi untuk orang-orang yang membutuhkan.Banyak pasien dari Oh Kim Soon yang ternyata juga mendapatkan perawatan gratis.
Ia merupakan salah satu pahlawan saya sejak kecil. Terima Kasih Dokter